Beranda Regional Dosen Unsika Karawang Dapat Beasiswa Kemenristekdikti RI di Inggris

Dosen Unsika Karawang Dapat Beasiswa Kemenristekdikti RI di Inggris

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Astri Nurdiana dari Universitas Singaperbangsa Karawang, Dosen penerima Beasiswa Short Course Health Science 2018 dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) di Coventry University, United Kingdom, Inggris.

Astri mendapat kesempatan di Negara Inggris selama 21 hari, mulai 14 November sampai dengan 2 Desember 2018. Menurutnya, memperoleh beasiswa bukanlah hal yang mudah karena harus bersaing dengan banyaknya orang hebat berasal dari Universitas seluruh Indonesia, dengan bahasa pengantar adalah Bahasa Inggris.

Program ini merupakan program tahunan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, penerima beasiswa ini akan didanai secara penuh dari biaya tiket, visa hingga biaya kegiatan di Coventry University dan biaya hidup selama 3 minggu di Inggris.

Untuk mendapatkan beasiswa tersebut seleksi dimulai dari pengumpulan berkas yang terdiri dari draft artikel publikasi berbahasa inggris tentang Universal Health Coverage (UHC), draft proposal penelitian berbahasa inggris yang berkaitan dengan UHC, sertifikat TOEFL/IELTS danberkas-berkas perijinan dari institusi, berkas tersebut diseleksi.

“Bagi yang lulus dilanjutkan dengan seleksi wawancara, dan setelah itu pengumuman penerima beasiswa. Prosesnya begitu cepat, sehingga bagi calon peserta sebeaiknya sudah mempersiapkan berkas dari jauh hari,” paparnya.

Ia mengungkapkan, selain lebih jauh untuk mempelajari dan memahami prinsip dasar Universal Health Coverage, kegiatan tersebut juga bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang teori dan praktik/ keterampilan baru.

“Kegiatan tersebut memberikan kesempatan bagi kami sebagai dosen atau akademisi untuk berfikir lebih dalam dan lebih luas untuk kemajuan system kesehatan di Indonesia. Ditengah problematika tentang JKN atau lebih dikenal dengan BPJS,” katanya.

Inggris dengan National Health System (NHS) sebagai asuransi kesehatannya menjadikannya sistem kesehatan no 1 di Dunia, NHS memiliki pendanaan tertinggi yang berasal dari pajak negara Inggris, selain itu pelayanan preventif bagi masyarakat sudah berjalan dengan baik, fasilitas kesehatan yang maksimal didukung oleh tenaga kesehatan yang berkualitas serta masyarakat yang sadarakan kesehatan, hal tersebut secara lengkap menjadikan NHS stabil dan berkualitas, dibanggakan dan dipercaya oleh seluruh peserta yang mendapatkan manfaat dari asuransi.

“Walsall Manor Hospital and Community Health, rumah sakit tersebut merupakan salah satu rumah sakit yang melayani peserta NHS atau BPJS jika di Indonesia, saya sangat takjub dengan kondisi rumah sakit tersebut yang memiliki fasilitas yang sangat luar biasa,” ucapnya.

Dikatakan dia, saat ini BPJS seakan telah kehilangan harga dirinya di hadapan masyarakat Indonesia, berbagai keluhan pasien tentang kualitas pelayanan BPJS tidak dapat dihindari lagi, selain itu standarisasi fasilitas pelayanan kesehatan perlu penanganan yang serius dan yang tak kalah penting pula adalah sistem pendanaan dan pembayaran klaim bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS haruslah layak, sehingga istilah harga menentukan kualitas adalah benar adanya.

“Perlu dukungan dari berbagai pihak untu kmenjadikan BPJS semakin lebih baik, keterbukaan menerima kritik dan pendapat yang membangun dapat menjadikan BPJS semakin dewasa dan maju di masa yang akan datang. Sebagai akademisi di Indonesia ini merupakan tantangan yang harus dihadapi, bagaimana menjadikan BPJS sebagai penjamin kesehatan yang berkualitas dan memiliki harga diri, dengan kerjasama lintas bidang dan lintas sektor demi masa depan Ibu Pertiwi Indonesia.” pungkasnya.(kb)