Beranda Regional Bankeu Pasir Munjul Rp 400 Juta, RT Setempat Tidak Tahu

Bankeu Pasir Munjul Rp 400 Juta, RT Setempat Tidak Tahu

PURWAKARTA, TVBERITA.CO.ID- Bankeu tahun 2018 yang diberikan kepada Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani diduga bermasalah, pasalnya pembangunan yang menggunakan anggaran Rp 400 Juta tersebut diduga asal-asalan.

 

Bankeu tahun 2018 sebesar RP 400 Juta dialokasikan di Kampung Talaga Jalan Lingkungan sepanjang 1200 meter di RT 10 RW 3, RT 11 RW 3 sepanjang 120 M, RT 13 dan RT 14 PAVING BLOK 1200 M, RT 14 pembangunan Jembatan dengan panjang  10 M lebar 1.5 M, kemudian RT 12 jalan lingkungan paving blok sepanjang 400 M, diduga dijadikan bancakan yang melibatkan salah satu anggota DPRD yang disebut sebagai orang yang mendorong Bankeu tersebut, terbukti fisik pembangunannya sendiri diduga asal-asalan.

Kepala Desa Pasir Munjul Hilman saat diminta keteranganny mengatakan memang benar ada Bankeu tahun 2018 sebesar Rp 400 Juta yang dialokasikan di wilayah Desa Pasir Munjul.

“Memang sebesar Rp 400 Juta, dan dialokasikan kebeberapa titik di wilayah Randiyah,”jelas Hilman.

“Ada jalan lingkungan, jembatan dan ada juga jalan lingkungan yang menggunakan paving blok press, panjangnya kalau tidak salah 1500 meter untuk paving blok menggunakan paving blok press, terbagi dibeberapa titik,” ujarnya.

“Dikerjakan oleh masyarakat, kita lakukan swadaya saja,” tegasnya.

Sementara salah satu RT setempat terlihat kaget saat ditanya pembangunan diwilayah tersebut menggunakan anggaran Bankeu tahun 2018 sebesar Rp 400 Juta.

“Allahu Akbar, saya gak tahu anggaran sebesar Rp 400 Juta pak,” jelas Ketua RT tersebut.

“Yang saya tahu pekerjaan pembangunan jalan lingkungan menggunakan paving blok yang katanya press, dan dikerjakan selama 1 bulan pak,” ujarnya.

“Bersama masyarakat kita kerjakan, tidak menerima apapun, tapi kalau rokok kopi sempat nganjuk (hutang) dulu diwarung dan yang pada akhirnya sudah dibayar Kades walaupun telat,” paparnya.

“Ya keadaan jalan paving blok seperti ini pak, kami tidak tahu apakah memang seperti ini atau tidak bisa lihat sendiri keadaannya,”ujarnya dengan mimik wajah bingung.

“Pantas ya pak, banyak yang mau jadi Kepala Desa, lihat saja anggaran yang turun besar sekali,”pungkasnya sambil geleng-geleng kepala.(trg/ris)