Beranda Headline Banyak Kendaraan Dinas di Karawang Tak Dikembalikan Mantan Pejabat, Askun: Apa Gak...

Banyak Kendaraan Dinas di Karawang Tak Dikembalikan Mantan Pejabat, Askun: Apa Gak Malu?

Kendaraan dinas di karawang
Pemerhati pemerintahan, Asep Agustian.

KARAWANG – Pengamat pemerintahan, Asep Agustian mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang segera menarik banyaknya kendaraan dinas yang tak kunjung dikembalikan oleh pejabat yang telah pensiun atau purna tugas.

Pasalnya, ia melihat kendaraan dinas berupa roda dua atau empat masih dimanfaatkan kalangan mantan pejabat untuk kepentingan pribadi. Bahkan beberapa di antaranya adalah kendaraan yang terbilang mewah.

“Ini ada di mana-mana. Banyak itu kendaraan dinas yang masih dimanfaatkan di kalangan pejabat yang sudah tidak menjabat, artinya sudah tidak ada di pemerintahan. Apa gak malu kendaraan dari pajak kita semua itu dipakai untuk keperluan pribadi? Uang rakyat itu,” tegas Askun, sapaan akrabnya, Jumat, 22 September 2023.

Baca juga: Warga Karawang Jadi Tersangka Usai Beli Mobil Mewah, Kuasa Hukum Nilai Ada Kejanggalan

Ia meminta kepada para pejabat yang sudah purna tugas agar segera mengembalikan kendaraan dinas tersebut kepada pemerintah. Sebab kendaraan dinas sifatnya hanya pinjam pakai. Bukan untuk diakui hak milik.

“Negara memberikan fasilitas itu untuk dipakai untuk kepentingan pekerjaannya, kegiatannya. Ini mobil selesai menjabat malah disimpan di rumah terus,” cetusnya.

“Lebih baik, lebih terhormat balikin aja datang sendiri, malu gitu loh udah pensiun, tidak menjabat masih menggunakan kendaraan dinas ke mana-mana. Apalagi sampai plat-nya diganti dari warna merah jadi hitam,” sesal Askun.

Baca juga: Operasi Pasar Beras Mulai Digencarkan, Wabup Karawang Target Minimal 15 Kecamatan

Maka itu, ia mendesak Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana segera memerintahkan bidang aset Pemkab Karawang untuk segera melakukan pendataan dan menarik mobil dinas yang belum dikembalikan.

Karena penarikan mobil dinas yang tidak sesuai peruntukannya merupakan bentuk pengamanan aset bergerak.

Tetapi jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan menjadi citra buruk pemerintah jelang akhir kepemimpinan Cellica Nurrachadiana di Karawang.

“Ini lah potret ketidaktegasan pemerintah era Cellica untuk menarik kendaraan. Makanya saya tegaskan, saya lebih seneng kalau Cellica bisa fokus beresin dulu aset bergerak ini. Suruh itu bidang aset kumpulin datanya, lalu tarik oleh Satpol PP. Misal di pejabat A berapa mobil, 2 mobil, maka tarik itu semua. Balikin,” tandasnya. (*)