BEKASI – Sebanyak 38 pemadam kebakaran dari 27 perusahaan dari beberapa kawasan industri di Kabupaten Bekasi, beradu ketangkasan mitigasi kebakaran dalam kompetisi bertajuk “1st Bekasi Fire Fighter” belum lama ini.
Kegiatan tersebut dilangsungkan di Kawasan Distrik 2 Meikarta, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi untuk memeriahkan Hari Jadi ke-73 Kabupaten Bekasi dan HUT ke-78 RI.
“Saya kira ini sangat strategis dan ide brilian dari Dinas Damkar Kabupaten Bekasi. Dari sini kita bisa mengukur bagaimana kapasitas dari unit-unit pemadam kebakaran dari perusahaan-perusahaan, apakah memang sudah terampil atau harus dievaluasi kembali,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Selasa.
Baca juga: Perbaikan Ruas Jalan di Pesisir Muaragembong Bekasi Terus Dikebut
Dia menjelaskan Kabupaten Bekasi dikenal daerah pusat industri terbesar se-Asia Tenggara dengan sedikitnya 7.339 perusahaan di 11 kawasan industri besar.
Ia mengatakan mitigasi kebakaran terintegrasi di lingkungan perusahaan antara pemerintah daerah dengan pengelola kawasan industri diperlukan guna meminimalisasi dampak kerugian jika terjadi musibah tersebut.
“Momentum ini untuk meningkatkan partisipasi aktif perusahaan. Ajang perlombaan ini menjadi titik temu semua pihak yang fokus dalam hal pemadam kebakaran dan K3. Selain itu, unit pemadam kebakaran juga harus selalu siap untuk mencegah adanya korban jiwa maupun harta benda,” katanya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bekasi Hasan Basri mengatakan tujuan perlombaan meningkatkan keterampilan dan ketangkasan petugas pemadam kebakaran di lingkungan perusahaan dan kawasan industri agar penanganan kebakaran dapat dilakukan semaksimal mungkin.
“Sebagai dinas yang menjadi leading sector terkait bencana kebakaran, tujuan perlombaan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan, keberanian, dan juga kecepatan,” ucapnya.
Baca juga: Kantor Pertanahan Bekasi Bagikan 1.002 Sertifikat PTSL, Ini Rinciannya
Dia menyatakan penilaian perlombaan, antara lain kemampuan peserta menggunakan alat bantu pemadam kebakaran serta kecepatan penanganan insiden kebakaran dari setiap tahapan prosedur.
“Adapun kriteria lombanya terdiri dari dua jenis yakni Safety dan ERT. Jadi kalau untuk petugas K3 biasanya mereka ruang lingkupnya ada di dalam, cukup bagaimana jika ada insiden menanganinya menggunakan tabung APAR (Alat Pemadam Api Ringan),” katanya.
Untuk bagian luar, menggunakan FFT yang di dalamnya termasuk praktik penggunaan unit mobil atau untuk di perusahaan menggunakan air hidran di dalam kawasan.
“Jadi bagaimana petugas pemadam kebakaran yang ada di sana itu bisa bergerak cepat pada saat kejadian dan tidak menunggu lama, serta bisa menggunakan peralatan,” katanya.
Manager Safety Environment PT Epson Indonesia Sandra Megasari mengatakan pada perlombaan ini pihaknya menerjunkan 16 orang terdiri atas petugas pemadam, pelatih, dan personel cadangan.
Baca juga: Soal Dugaan Korupsi Toilet Mewah di Bekasi, KPK Bentuk Tim Penyidik
“Yang pertama saya harapkan mungkin komunikasi lebih baik lagi, semua tim Fire Fighter se-Kabupaten Bekasi akan saling mengenal semua dan siapa yang butuh bantuan, kita akan siap saling menolong karena safety is priority,” katanya.
Perwakilan PT Narumi Indonesia Cikarang Bambang Permadi mengapresiasi perlombaan yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk kali pertama ini.
Menurut dia, ajang ini menjadi momentum membentuk wadah para petugas pemadam kebakaran se-Kabupaten Bekasi untuk dapat bertukar pengalaman dan cerita termasuk latihan-latihan bersama seperti yang disampaikan oleh Penjabat Bupati Bekasi.
“Ini sangat luar biasa, karena kompetisi ini baru pertama dilaksanakan. Jadi tujuannya memang cukup luas, baik untuk diri pribadi sendiri, masyarakat, maupun karyawan perusahaan. Jadi kami sangat mendukung penuh kegiatan ini,” kata dia. (*)