KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Sebagai upaya pemenuhan swasembada pangan di bidang palawija, Pemerintah Kabupaten Karawang resmi memperkenalkan kedelai lokal Nuansa Sanggabuana (NS). Dalam kegiatan pengembangan Palawija 2018 Dinas Pertanian Kabupaten Karawang ditargetkan menjadi kabupaten swasembada kedelai.
Kedelai lokal NS sendiri merupakan produksi lokal Karawang, berdasarkan hasil riset dan pengembangan sejak tahun 2011 dan telah dilegalkan Kementrian pertanian Februari 2017 lalu. Produksinya sendiri di Karawang ditargetkan sebanyak 6.696 ton yang ditetapkan pemerintah, sehingga Karawang bisa berswasembada kedelai.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, dalam sambutannya H Hanafi, mengatakan Kedelai Nuansa Sanggabuana (NS) varietas lokal yang disukai petani karena bentuknya besar, rasanya gurih dan produksinya tinggi, sehingga petani Karawang bisa memanen muda untuk dijadikan kedelai rebus.
“Terlebih kedelai lokal NS mempunyai keunggulan baik kualitatif maupun kuantitatif selain potensi hasil yang relatif tinggi, juga umur berbunga, umur panen lebih cepat dibanding dengan varietas yang sudah dilepas serta keunggulan lainnya dalam hal komposisi kandungan protein dan lemak yang memberikan rasa gurih dan manis,” ungkapnya, di sela Kegiatan Sosialisasi Kedelai NS.
Di tempat yang sama Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana mengatakan Karawang merupakan satu–satunya Kabupaten di Jawa Barat yang mengeluarkan varietas lokal kedelai yang mempunyai berbagai kelebihan. Sehingga varietas kedelai lokal NS dapat digunakan di indonesia sebagai varietas unggulan yang akan digunakan para petani di seluruh indonesia.
“Tentunya ini salah satu solusi di Daerah Kabupaten Karawang yang mengikuti anjuran Pemerintah menjadi swasembada kedelai, sedangkan tahun kemarin swasembada jagung dan tahun kemarinnya swasembada pangan, untuk tahun 2018 fokus ke swasembada kedelai lokal NS,” ujarnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Wawan Kuswandi mengatakan, untuk kedelai lokal Nuansa Sanggabuana (NS) adalah satu satunya varietas hasil riset yang ada di Jawa Barat, sehingga sudah dilegalkan oleh Kementerian Pertanian RI. Kedelai lokal NS tersebut mempunyai kelebihan bila di bandingkan dengan kedelai lainnya karena usianya hanya 72 hari, sedangkan kalo kedelai lain masa tanam 80 sampai 90 hari.
“Hal tersebut varietas kedelai lokal NS bagi para petani di Kabupaten Karawang banyak yang menyukai, karena rasanya manis juga proteinnya tinggi dan kandungan susunya lebih banyak. Program ini mulai di terapkan dari tahun 2011, sehingga mulai tahun 2017 sudah mulai dilegalkan Pemerintah,”terangnya.
Tambah Wawan, untuk produktivitas per hektar dapat mencapai 2,6 ton, itupun tergantung cara pengolahannya. Hal tersebut untuk bulan juni mendatang di tahun 2018 ini, lahan yang akan dikembangkan seluas 10 hektar untuk menghasilkan varietas unggulan kedelai lokal NS, dan nantinya disebarkan kepada kelompok tani Wilayah Kabupaten Karawang untuk lakukan penanaman.
“Selanjutnya kedelai lokal NS setelah dipanen akan disebar ke para petani di seluruh indonesia,” pungkasnya.(yay/ds)
