Beranda Karawang Jalan Penghubung Karawang-Purwakarta yang Rusak Cuma Dihiasi Spanduk Peringatan

Jalan Penghubung Karawang-Purwakarta yang Rusak Cuma Dihiasi Spanduk Peringatan

Jalan penghubung Karawang-purwakarta
Jalan penghubung Karawang-Purwakarta melalui Kosambi-Curug masih banyak jalan berlubang.

KARAWANG – Sejumlah titik di jalan alternatif penghubung Karawang-Purwakarta melalui Kosambi-Curug mengalami kerusakan. Hal itu dinilai dapat membahayakan pengendara yang melintas.

Padahal, dalam waktu dekat jalur tersebut dipastikan banyak dilalui kendaraan pemudik dari arah Karawang menuju Purwakarta atau sebaliknya.

Amin (44), pengguna jalan menyebutkan, upaya Pemrov Jabar dalam menangani jalur itu tidak optimal. Bahkan pemerintah terkesan menyerah untuk memperbaikinya.

Baca juga: Hati-hati! Sensasi Bergoyang di Jalan Raya Klari Bahayakan Pengendara

Hal itu tercermin dari beberapa spanduk yang terpasang di pinggir jalan berlubang yang hanya berisi peringatan untuk berhati-hati.

Seharusnya, kata Amin, lubang jalan segera ditutup atau diperbaiki agar tidak jatuh korban. Bahkan malah memasang spanduk peringatan.

“Pemasangan spanduk peringatan itu harusnya bersifat sementara. Bukan sebagai solusi menangani badan jalan yang rusak,” katanya, Senin (27/3).

Hal serupa dikeluhkan pengguna jalan lainnya, Asep (25). Dirinya khawatir jika kondisi jalan tersebut masih buruk maka dapat menimbulkan potensi kecelakaan tinggi.

“Sebentar lagi musim mudik lebaran akan tiba. Tapi kondisi jalan alternatif tersebut masih buruk,” ujarnya.

Baca juga: Dewan Rizka Dorong Perlindungan Bagi Petani di Karawang Berjalan Maksimal

Menurutnya, perbaikan memang pernah dilakukan Pemprov Jabar sebagai penanggungjawab jalur tersebut. Namun kini jalan itu sudah mulai berlubang kembali.

Jika tidak ditangani dengan segara, lanjut Asep, dikhawatirkan akan banyak kecelakaan lalu-lintas. Apalagi menjelang lebaran, jalur itu dipastikan bakal dipenuhi pemudik.

Dijelaskan juga, jalan penghubung Karawang-Purwakarta memang banyak dilalui kendaraan berat. Namun bukan berarti jalur itu dibiarkan tak terurus. (*)