Beranda Headline Ketum LSM Lodaya Minta Maaf Usai Demo Berujung Ricuh di Kantor Satpol...

Ketum LSM Lodaya Minta Maaf Usai Demo Berujung Ricuh di Kantor Satpol PP Karawang

Lsm lodaya demo berujung ricuh
Ketua umum LSM Lodaya, Nace Permana meminta maaf atas aksi demo berujung ricuh di kantor Satpol PP Karawang pada Jumat (14/4) kemarin.

KARAWANG – Ketua umum LSM Lodaya, Nace Permana meminta maaf atas demo berujung ricuh hingga perusakan fasilitas Kantor Satpol PP Karawang pada Jumat (14/4) kemarin.

“Kami meminta maaf yang sedalam-dalamnya terkait insiden yang terjadi pada Jumat kemarin saat Lodaya unjuk rasa di kantor Satpol PP Karawang,” kata Nace Permana di depan wartawan, Senin (17/4/2023).

Nace mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut. Padahal sebelum aksi, ia sudah meminta jajarannya untuk tidak bertindak anarkis saat demo berlangsung.

“Kami sudah briefing temen-temen sbelum keberangkatan untuk tidak ada melakukan pelanggaran-pelanggaran, tapi namanya banyak orang, kejadian di luar kendali kita,” paparnya.

Baca juga: Perkara Reklame Dibongkar, LSM Lodaya Geruduk Satpol PP Karawang

Menawarkan ganti rugi

Pihaknya juga sudah beritikad baik untuk memperbaiki segala kerusakan fasilitas di markas Satpol PP. Terutama kepada korban-korban yang dirugikan atas insiden tersebut.

“Kami juga menyampaikan kepada pihak korban yang dirugikan atas kejadian tersebut dengan menawarkan biaya berobat dan lainnya, artinya kami sudah melakukan miat baik,” kata Nace.

Berita sebelumnya, dibongkarnya papan reklame Ketua LSM Lodaya, Nace Permana di Kecamatan Lemahabang, Karawang oleh Satpol PP belum lama ini berbuntut gaduh.

Operasi pembongkaran reklame milik Ketua LSM Lodaya di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu berbuntut gaduh.

Ratusan massa LSM Lodaya melakukan unjuk rasa di depan Kantor Satpol PP Karawang pada Jumat (14/4) sore. Bahkan terlihat pagar Kantor Satpol PP roboh akibat massa yang merangsek masuk ke dalam.

Dalam orasinya, Ketua LSM Lodaya, Nace Permana, memprotes operasi pembongkaran reklame oleh Satpol PP beberapa waktu lalu.

Nace menilai pembongkaran reklame tersebut tebang pilih.

Sebab tidak semua papan reklame yang tidak berizin dibongkar oleh Satpol PP. Terlebih Nace mengaku papan reklame miliknya sudah membayar pajak hingga tahun 2025 mendatang.

“Saya merasa dirugikan dengan dibongkarnya reklame saya yang di Wadas, masalahnya tidak ada konfirmasi ke saya atau ke pemilik reklame, kalau sesuai SOP harusnya konfirmasi dulu” kata Nace.