Beranda Karawang Menatap Masa Depan Pertanian dari Generasi Muda Karawang

Menatap Masa Depan Pertanian dari Generasi Muda Karawang

Generasi muda pertanian karawang
Staff Kesiswaan SMK Pertanian Karawang, Yan Ledistera mengungkapkan, sekolahnya kini memiliki siswa sebanyak 1.080 orang. Hanya saja, minat dijurusan khusus pertanian tidak sebanyak jurusan lain. 

KARAWANG – Kabupaten Karawang dikenal sebagai kota lumbung padi, sebab wilayah Jawa Barat yang satu ini memiliki area persawahan yang luas dan bisa menghasilkan produksi padi secara melimpah.

Karena itu, hingga detik ini Kabupaten Karawang mengemban peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Tentunya, untuk menjaga ketahanan pangan nasional, sektor ‘pertanian’ menjadi salah satu bidang yang mesti diperhatikan dengan seksama. Hanya saja, Indonesia (termasuk Karawang) memiliki tantangan regenerasi, karena tak banyak generasi muda yang berminat di sektor pertanian.

Hal ini pernah disinggung oleh salah satu petani milenial asal Karawang, Rifki Habibi.

Baca juga: Dedikasi Penyapu Jembatan Citarum di Karawang: Rela Tak Libur Meski Upah Cuma Rp 10 Ribu per Hari

“Regenerasi petani menjadi salah satu tantangan serius bagi Indonesia. Jadi, teknologi pertanian untuk menarik minat generasi muda ke sektor pertanian itu sangat diperlukan,” kata Rifki selaku Young Ambassador Agriculture 2024.

Minat Generasi Muda Karawang di Sektor Pertanian
Generasi muda pertanian karawang
Hasil alam di SMK Pertanian Karawang.

Staff Kesiswaan SMK Pertanian Karawang, Yan Ledistera mengungkapkan, sekolahnya kini memiliki siswa sebanyak 1.080 orang. Hanya saja, minat dijurusan khusus pertanian tidak sebanyak jurusan lain.

Ia memaparkan, Jurusan TBSM (Teknik dan Bisnis Sepeda Motor) ada 9 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah siswa sebanyak 324 orang, begitupun dengan Jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan) jumlah siswanya ada sebanyak 324 orang.

Baca juga: Sah, DPRD Tetapkan Aep-Maslani sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karawang Terpilih

Sementara Jurusan pertanian, ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura) hanya ada 6 rombel dengan siswa sebanyak 216, dan Jurusan APHB (Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian) juga 6 rombel 216 siswa.

“Jumlah ini sebetulnya termasuk meningkat dalam 3 tahun terakhir. Tapi jurusan pertanian terbilang minatnya masih sedikit,” ujarnya pada Jum’at, 10 Januari 2025.

Terhadap siswa siswi jurusan pertanian ia memiliki harapan, Yan berpesan para siswa pertanian tak boleh pesimis karena sebetulnya peluang bisnis disektor pertanian lebih menjanjikan.

Baca juga: Mental Block, Musuh Diam-Diam yang Menghalangi Pengembangan Diri

“Kalian jangan kalah dengan industri (buruh pabrik), jangan pesimis sama jurusan pertanian. Petani itu bukan cuman nyangkul panas-panasan, dari jurusan ini bisa saja kalian jadi menteri pertanian, bisa jadi pengusaha besar,” imbuhnya.

Untuk meningkatkan minat siswa, pihaknya merencanakan akan menggelar reuni akbar. Selain itu, SMKN Pertanian Karawang juga memiliki program khusus seperti memberangkatkan siswa ke luar negeri seperti Jepang, serta kerjasama untuk PKL (Praktek Kerja Lapangan) siswa dengan industri sektor pertanian.

“Kita udah ngirim 10 orang (lulusan) kerja ke Jepang, kita kerjasama juga untuk PKL dengan industri pertanian, dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, kita selalu ngirim siswa kesana. Mudah-mudahan di tahun-tahun berikutnya, minat jurusan pertanian terus meningkat,” tutupnya. (*)