Beranda Bekasi Miris, Siswi SMP di Bekasi Jadi Korban Perundungan Gegara Punya Wajah Cantik

Miris, Siswi SMP di Bekasi Jadi Korban Perundungan Gegara Punya Wajah Cantik

Perundungan siswi smp di bekasi
Foto: ilustrasi perundungan. (Ist)

BEKASI – Aksi perundungan kembali terekam dalam video dan viral di media sosial. Aksi perundungan kali ini menimpa DR (12), siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Ironisnya, perundungan itu didasari kecemburuan para terduga pelaku terhadap DR karena terlalu cantik dan banyak disenangi di sekolah.

Tampak dari video yang viral pada Rabu, 4 Oktober 2023, ini korban memakai baju hitam cokelat dipukuli bergantian oleh sejumlah anak yang terlihat masih di bawah umur dan memakai seragam training.

Korban sempat tersungkur lantaran ditendang dan diinjak bagian tubuh serta punggungnya oleh dua terduga pelaku.

Baca juga: Pilu Nasib Bocah di Karawang: Dirudapaksa Penjaga Sekolah, Jadi Korban Perundungan

Sumiyati (36), orangtua korban mengaku sangat sakit hati ketika melihat anaknya menjadi korban perundungan.

“Saya sakit hati melihat anak saya dibegituin, diperlakukan secara keji,” ujar dia dikutip Kamis, 5 Oktober 2023.

Kejadian perundungan itu menurutnya terjadi sejak dua pekan lalu.

Sebelumnya, ia memang merasa curiga melihat sang anak kerap murung di kamarnya dan tidak mau sekolah.

Beberapa kali juga sang anak mengeluhkan sakit di dada, namun tidak menjelaskan penyebab rasa sakitnya.

“Anak saya tiba-tiba menutup diri, pas saya tanya awalnya enggak ngaku pas ngerasain sakit di perut dan sesak nafas,” kata dia.

Akhirnya Sumiyati membuka ponsel sang anak dan menemukan video perundungan anaknya.

Betapa kaget Sumiyati melihat anaknya dirundung oleh tujuh orang temannya. Perundungan itu pun lantas divideokan oleh salah seorang pelaku. Tidak lama, video perundungan ini pun menyebar di media sosial.

Baca juga: Hadir di Karawang, Summarecon Villaggio Outlets Jadi Surga Pecinta Barang Branded

“Pas lihat video, saya langsung kaget dan sakit hati saya. Bagaimana pun juga saya tidak terima dengan perlakuan terhadap anak saya,” kata dia.

Pihak keluarga sempat melaporkan video tersebut pada pihak sekolah. Namun, kata Sumiyati, pihak sekolah terkesan lepas tangan lantaran perundungan dilakukan di luar lingkungan sekolah dan di luar jam belajar.

“Awalnya pihak sekolah tidak mau menyelesaikan masalah ini, alasan di luar wilayah sekolah, maka kami sepakat untuk melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi,” katanya.

Akan tetapi akhirnya pihak sekolah mau membantu mediasi dengan didampingi perwakilan Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat. Sumiyati yang mencoba memerjuangkan keadilan untuk anaknya, akhirnya tidak berdaya sehingga kasusnya berakhir dengan kekeluargaan. (*)