Beranda Regional Kekeringan, Petani Karawang Gunakan Air Limbah Industri untuk Sawah

Kekeringan, Petani Karawang Gunakan Air Limbah Industri untuk Sawah

JATISARI, TVBERITA. CO.ID- Miris areal ketahanan pangan di Kabupaten Karawang dialiri air limbah hitam pekat dan bau menyengat. Pencemaran lingkungan hidup yang selama ini dirasakan warga Kecamatan Jatisari tidak terjamah hukum.
 
Hampir setiap hari para petani dan masyarakat Kecamatan Jatisari harus menghirup udara tidak sedap. Pasalnya, aliran Sungai Ciherang dan Sungai Cilamaya kerap dijadikan pembuangan limbah industri. Sudah puluhan tahun Warga sekitar Desa Situdam, Barugbug, Mekarsari, Cirejag, Balonggandu dan Kalijati disuguhi debit air limbah di musim kemarau memasuki masa tanam padi. 
 
Kekeringan kini melanda Kecamatan Jatisari, terutama wilayah pertanian di Desa Situdam, sekitar 100 hektar areal pertanian di aliri air limbah industri yang berasal di duga kuat dari industri yang berasal dari Kabupaten Purwakarta. 
 
Kini wilayah  pertanian Desa Situdam terpaksa sekitar 100 hektar  yang dilanda kekeringan dialiri air limbah pekat. Pasalnya, tumbihan padi memerlukan pasokan air agar tumbuh dan berkembang sampai ke panen raya. 
 
Kondisi kekeringan areal pertanian yang dekat dengan Bendung Barugbug terpaksa untuk mengairi areal pesawahan yang dilanda kekeringan. Masyarakat atau para petani menyedot air limbah dari Bendung Barugbug. 
 
Menurut Kepala Desa Situdam, Iwan Kurniawan bahwa kekeringan areal pesawahan sekitar 100 hektar sering terjadi. Pasalnya, debit air Bendung Barugbug tidak normal. Sehingga terpaksa memakai Mesin Domleng dengan waterpum 2 unit ukuran 8 inchi. 
 
“Karena tidak air lagi selain air Bendung Barugbug untuk mengairi sawah kekeringan di Desa Situdam dan Desa lainnya di Kecamatan Jatisari,”katanya kepada TVBERITA.CO.ID, Jumat(3/8) di kediamannya.
 
Dikatakan Kades Iwan, seharusnya tidak terjadi lagi adanya air limbah yang mengalir ke Bendung Barugbug Kecamatan Jatisari. 
 
“Sudah lama para petani di Kecamatan Jatisari menghirup udara air limbah. Di duga 3 pabrik yang mengalirkan air limbahnya ke Bendung Barugbug,” tandasnya.
 
Ia berharap pihak Pemerintahan Provinsi Jabar turun langsung sidak ke lokasi Bendung Barugbug, Kecamatan Jatisari. Agar mengetatahui langsung kondisi air limbah. 
 
“Mohon dari pihak Pemerintahan Provinsi Jabar melalui dinas terkait. Agar turun langsung ke lokasi. Kasihan para petani dan masyarakat adanya pencemaran lingkungan yang sudah jadi rahasia umum,” pungkasnya.(dej/ris)