Beranda Regional Pandemi tak Bisa Memutus Silaturahmi, IPS Tiga Angkatan 38 Gelar Buka Bersama

Pandemi tak Bisa Memutus Silaturahmi, IPS Tiga Angkatan 38 Gelar Buka Bersama

Pandemi tak bisa memutus silaturahmi, begitulah kira-kira ucapan yang selalu didengungkan oleh sekelompok alumni Kelas IPS 3 angkatan 38 SMAN 1 Leuwiliang (Smanell) yang mengikuti buka bersama di salah satu rumah yang berada di Bukit Sakinah. Minggu, (9/5/21)

Hampir 4 tahun berlalu, teman-teman IPS tiga meninggalkan sekolah yang mempunyai banyak cerita, mereka yang lulus di jalur masing-masing, ada mengejar impiannya dengan melanjutkan pendidikan, ada yang langsung bekerja, dan mungkin ada juga yang langsung menikah, langsung menikmati hidup berdua dengan pasangan yang diidam-idamkannya.

Walau hanya diikuti beberapa orang saja, mungkin setengah dari siswa kelas IPS tiga. Tapi, kehangatan dalam kelas beberapa tahun yang lalu masih terasa. Tidak ada yang begitu banyak berubah entah itu dari sikap perilaku, dari candaannya, atau dari wajahnya yang mungkin ada sedikit perubahan menjadi agak lebih bisa menjaga dan merawat diri masing-masing agar terlihat dewasa dan rapih dilihat kebanyakan orang, sebab waktu SMA jangankan mikiran muka cakep, sedikit make-up saja sudah langsung dimarahi guru atau yang penting sekolah saja datang pagi agar tidak ditutup gerbang.

Munawar Bagus Hakimi, atau biasa akrab disapa Hakim selaku ketua pelaksana panitia bukber mengatakan, sangat senang karena sudah digelar acara bukber ini, sebab terakhir kali bukber yaitu waktu beberapa tahun lalu di rumah wali kelas, pak Nunung.

“Semuanya gaada yang berubah, sama saja. Yang membedakan adalah jalan hidup yang ditempuh masing-masing. Saya ikut senang, karena sudah dilancarkan kegiatan bukber ini, saya tidak mau mati duluan, itu sebabnya saya ikut bukber. Bukankah silaturahmi adalah perpanjangan umur kita? Kerja, kuliah bisa kapan aja, solidaritas selamanya” Ucapnya, dengan wajah terharu penuh makna.

Diharapkan, dengan adanya buka bersama walau sedikit orang, bisa mengingatkan semua akan kenangan bersama sewaktu masih remaja, sewaktu masih duduk di kelas SMA. Dan tetap terjalin komunikasi tanpa putus, walau semuanya pasti yakin akan sukses di jalannya masing-masing.

Aldi Ferdika, atau biasa dipanggil oleh orang-orang dengan sebutan Moengiel, selaku alumni yang turut serta meramaikan kegiatan bukber kali ini juga ikut menanggapi kegiatan bukber. Menurutnya, kegiatan bukber kali ini mengingatkannya pada buku yang terakhir ia baca, yaitu bukunya Dea Anugrah dan Agus Noor.

“Bukber kali ini, mengingatkan saya pada bukunya Dea Anugrah berjudul Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya. Ya, dari judulnya saja kita sudah tau bahwa hidup ini emang indah, dan yang kita punya untuk saat ini adalah, kebersamaan. Jadi, jangan sia-siakan jika ada kegiatan kebersamaan lagi, karena hidup kan begitu indah? Dan apa? Dan hanya itu yang kita punya, Kebersamaan.” Ucapnya, dengan nada menggebu-gebu.

Ia juga melanjutkan, bahwa dengan terselenggaranya kegiatan bukber, semoga akan ada bukber-bukber atau kegiatan lain yang bisa membuat kita bersama-sama lagi dan bercanda tawa. Ia takut teman-temannya melupakannya.

“Semoga kita bisa adakan kegiatan kebersamaan lagi ya. Saya gamau kaya Agus Noor di cerpennya Gerimis dalam E Minor, ia kan pernah bilang; Melupakanmu hanyalah caraku menipu rasa sakit. Jadi, saya benar-benar gabisa melupakan kalian, karena melupakan kalian sama saja mendatangkan rasa sakit itu sebenarnya.” Tutupnya, dengan bersedih dan berlinang air mata. (sha)