Beranda Advertorial Relawan Penanggulangan Bencana Dijejali Edukasi Pencegahan dan Penanganan Bencana

Relawan Penanggulangan Bencana Dijejali Edukasi Pencegahan dan Penanganan Bencana

PURWAKARTA-Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Purwakarta memberikan sosialisasi dan edukasi pencegahan dan kesiap siagaan terhadap bencana yang diikuti peserta dari kalangan Relawan Penanggulangan Bencana se Kabupaten Purwakarta Selasa (12/7) di Hotel Intan Purwakarta.

Hadir dalam sosialisasi tersebut Kabag Kesra Setda Purwakarta A.M Sundari yang mewakili Sekertaris Daerah Purwakarta Norman Nugraha, perwakilan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan perwakilan Relawan Penanggulangan Bencana dari 17 Kecamatan se Kabupaten Purwakarta.

Sekertaris Daerah Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha melalui Kabag Kesra Setda Purwakarta A.M Sundari mengatakan penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan sendiri oleh BPBD.

“Semua harus bekerjasama dan saling berkordinasi dengan lintas sektoral yang ada serta melibatkan unsur dari masyarakat,”jelas Kabag Kesra Setda Purwakarta A.M Sundari Selasa (12/7) dihadapan peserta dari Relawan Penanggulangan Bencana Purwakarta.

“Intensitas dan kompleksitas bencana di era modern ini telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian yang besar dan mengakibatkan terganggunga aktifitas,”ujarnya.

“Masih rendahnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap potensi bencana alam merupakan masalah yang tidak bisa dianggap sepele, karena karakteristik terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bencana tidak bisa dideteksi dini,” ungkapnya.

“Akibatnya antisipasi sering sekali kalah cepat dengan bencana yang terjadi, deteksi dini terhadap wilayah lingkungan sering sekali terabaikan karena kurangnya kepedulian kita terhadap potensi bencana,” ucapnya.

“Agar bencana bisa diantisipasi, peran serta masyarakat sangat penting, misalnya upaya pencegahan banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan terlebih di aliran air, begitu juga efek yang akan ditimbulkan seperti longsor karena tidak adanya penghijauan di titik-titik rawan,” bebernya.

“Pemerintah Kabupaten Purwakarta berkeinginan dengan melakukan sosialisasi terhadap pencegahan dan penanganan bencana ini bisa diimplementasikan nantinya di masyarakat oleh para relawan dengan meningkatkan rasa kepedulian dan deteksi dini terhadap potensi bencana, dan tidak akan ada lagi bencana di Purwakarta, terlebih bila mengakibatkan korban jiwa,” pungkasnya.

 

Sementara perwakilan dari BPBD Purwakarta yang menyampaikan pencegahan dan penanganan bencana kepada para relawan memaparkan potensi bencana di Kabupaten Purwakarta masih tinggi sehingga pemberdayaan lintas sektor sangat penting dalam penanganannya.

“Timbulnya bencana di Purwakarta tidak bisa diprediksi sebelumnya, faktor yang sering terjadi salah satunya kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga wilayahnya,” jelas perwakilan BPBD Purwakarta Ade Sarmin.

“Sering sekali kita lupa untuk melakukan pencegahan dan antisipasi, karena masyarakat juga sering lalai dalam deteksi dini,” ujarnya.

“Tingkat curah hujan yang tinggi terkadang menjadi salah satu penyebab longsor karena antisipasi dari masyarakat sangat kurang,” tegasnya.

“Sehingga bila terjadi bencana bisa saja mengakibatkan korban jiwa, karena pemahaman dalam penanggulangan bencana juga minim pengetahuanpengetahuan,” ungkap Ade.

“Langkah yang paling ampuh adalah tetap menjaga lingkungan, antisipasi titik potensi bencana misalnya menata kondisi tanah yang berpotensi longsor saat curah hujan tinggi,”ujarnya.

“Apabila terjadi bencana segera hubungi aparat setempat dan segera melaporkan ke BPBD Purwakarta, jaga lingkungan wilayah dengan melakukan antisipasi bencana, semangat gotong royong harus dijaga agar kita terhindar dari bencana yang bisa merugikan diri kita dan yang lainnya,”pungkasnya. (trg)